Rabu, 14 Desember 2011

BIOBAKTERI - PEMBUSUKAN MAYAT

 Proses penguraian sebenarnya telah dimulai begitu kematian terjadi, karena faktor autolysisautolysis, jaringan tubuh hancur karena enzim dan zat kimia dalam tubuh sendiri, sedangkan putrefaksi adalah hancurnya jaringan karena pengaruh bakteri. Proses ini melepaskan gas yang menjadi sumber bau mayat yang khas. Gas ini pula yang membuat tubuh membengkak dan hancur.

Binatang pengurai memainkan peran penting dalam dekomposisi. Serangga dan binatang lain umumnya adalah agen dekomposisi selanjutnya. Serangga terpenting yang terlibat dalam proses ini antara lain lalat daging (Sarcophagidae) dan lalat hijau (Calliphoridae).

Periode dekomposisi tubuh manusia umumnya 10-12 tahun. Angka itu berasal dari lamanya waktu untuk menguraikan tubuh manusia yang dikubur sedalam 2 meter pada iklim sedang. Dalam banyak kasus, periode yang diperlukan untuk mencapai penguraian total memang cukup lama, terutama penguraian tulang kerangka oleh kandungan asam dalam tanah.

Faktor utama yang mempengaruhi dekomposisi tubuh manusia antara lain temperatur, oksigen, pembalseman, penyebab kematian, penguburan dan kedalamannya, kelembapan, serta jenis kain penutup tubuh dan alas jenazah. Kecepatan dekomposisi sangat bervariasi, bergantung pada faktor itu.

Temperatur, kelembapan, dan musim ketika kematian terjadi amat menentukan seberapa cepat pembusukan berlangsung. Panduan dasar tentang efek lingkungan terhadap dekomposisi adalah hukum Casper: ketika ada akses bebas udara, dekomposisi berlangsung dua kali lebih cepat daripada jika dibenamkan dalam air dan delapan kali lebih cepat daripada jika dikubur dalam tanah, rasio 1:2:8 untuk udara, air, dan dalam tanah.

Variabel terpenting lain adalah aksesibilitas serangga, terutama lalat, terhadap jenazah. Di daerah tropis, serangga bisa membuat mayat utuh menjadi tinggal tulang dalam waktu dua pekan. Namun, jaringan tubuh mayat yang dikubur sedalam 1,2 meter biasanya bertahan sampai setahun.

Adapun tulang kerangkanya juga tidak permanen, asam dalam tanah bisa menghancurkannya menjadi komponen tak dikenal. Tulang yang baru kehilangan lapisan dagingnya kerap disebut tulang "hijau" dan afak berminyak. Pada kondisi tertentu, biasanya tanah basah dan dingin, mayat akan mengalami saponifikasi dan menghasilkan substansi mirip lilin yang disebut adipocere.

Hal ini disebabkan oleh zat kimia dalam tanah yang bereaksi dengan protein dan lemak tubuh. Pembentukan adipocere memperlambat dekomposisi dengan menghalangi bakteri yang menyebabkan putrefaksi.

Dalam kondisi yang amat kering atau dingin, proses dekomposisi normal terhenti, karena kurangnya kontrol kelembapan atau temperatur terhadap proses bakteri dan enzim, sehingga mayat terawetkan menjadi mumi.

PROSES PEMBUSUKAN :
Miliaran mikroba ini bekerja dalam proses degradasi organisme atau proses pembusukan mayat. Proses ini sangat penting dalam menjaga keseimbangan di alam. Bagaimana jika tidak ada mikroba?? Mungkin bumi kita sudah tidak bisa menampung mayat-mayat manusia, bangkai hewan dan tumbuhan dari dari ribuan tahu lalu.

Proses pembusukan berawal dari mikroba yang berada dalam tubuh organisme yang sudah tidak bernyawa, misalnya bakter-bakteri yang hidup dalam usus besar manusia. Sesaat setelah makhluk hidup tidak bernyawa, bakteri mulai mendegradasi protein yang terdapat dalam tubuh. Jika seluruh jenis ikatan protein sudah terputus, maka beberapa jaringan tubuh menjadi tidak berfungsi. Proses ini dilanjutkan oleh dilanjutkan oleh bakteri yang datang dari luar, berasal dari udara, air dan tanah. Berbagai jenis bakteri tersebut menyerang sistem pertahanan tubuh yang sudah tidak aktif, menghancurkan jaringan otot, atau menghasilkan enzim penghancur sel (protease).

Tidak semua mikroba mampu mendegradasi mayat, pada umumnya jenis bakteri heterotrof. Bakteri ini membutuhkan molekul-molekul organik dari organisme lain sebagai nutrisi agar bisa bertahan hidup dan berkembangbiak. Organisme heterotrof biasanya hidup dan berkembangbiak pada organisme mati. Mikroba tersebut mendapatkan energi dengan menguraikan senyawa organik pada organisme mati. Molekul-molekul besar seperti protein, karbohidrat, lemak atau senyawa organik lainnya mengalami dekomposisi menjadi molekul tunggal seperti asam amino, metana, gas CO2, serta molekul lain yang merupakan senyawa karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, fosfor dan sulfur.

Bau busuk dari tubuh mayat tidak hanya mengganggu tetapi juga membahayakan, mengapa bisa demikian? Pembusukan dimulai dengan pemutusan ikatan protein-protein besar pada jaringan tubuh oleh bakteri fermentasi menggunakan enzim protease. Pemutusan protein menghasilkan asam amino. Misalnya asam amino akan dicerna bakteri asetogen yang direkasikan dengan oksigen dan menghasilkan asam asetat yang menimbulkan bau tidak sedap.

Asam asetat akan diproses oleh bakteri metanogen, misalnya Methanolhemobacter thermoantrotrophicum yang biasa hidup di lingkungan kotor seperti selokan dan pembuangan limbah. Bakteri mereaksikan asam asetat dengan gas hidrogen dan karbondioksida. Metana dalam bentuk gas juga berbau busuk.

Selain asam asetat dan metana, beberapa bakteri menghasilkan gas hidrogen sulfida yang baunya seperti telur busuk. Bau busuk mayat di lautan yang bercampur dengan uap garam bersifat racun, dapat mereduksi konsentrasi elektrolit dalam tubuh. Produk berbahaya selain gas yang dihasilkan cairan asam dan cairan lain yang mengandung protein toksik. Jika cairan ini menginfeksi kulit yang luka atau terkena makanan, bukan hanya produk beracunnya yang masuk dalam tubuh tetapi juga bakteri heterotrof patogen seperti Clostridium. Bakteri tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti malaria, diare, lemahnya sistem pertahanan tubuh, tetanus, serta infeksi lainnya.

Bila mayat diletakkan pada suhu hangat dan lembab maka proses pembusukan akan berlangsung lebih cepat. Sebaliknya bila mayat diletakkan pada suhu dingin maka proses pembusukan akan berlangsung lebih lambat. Pada bayi yang baru lahir hilangnya panas tubuh yang cepat menghambat pertumbuhan bakteri disamping pada tubuh bayi yang baru lahir memang terdapat sedikit bakteri sehingga proses pembusukan berlangsung lebih lambat.



Tim Kreatif tik-fanny.blogspot.com
Perhatian :Bos? pilih aja yang bisa jadi inspirasimu, bos mau meng copy? silahkan gratiiiis, mau pasang iklan? Boleh (gak gratis) he he he

0 komentar:

Posting Komentar