Sabtu, 24 Desember 2011

Banser Siap Bantu Amankan Perayaan Natal


Foto ilustrasi natal
Jakarta - Seperti tahun-tahun sebelumnya, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) juga turut membantu pengamanan perayaan Natal pada tahun ini. Bantuan pengamanan dilakukan di gereja di sejumlah daerah yang dianggap sensitif.

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid, menjelaskan, bantuan keamanan yang dilakukan atas permintaan gereja-gereja ini akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan otoritas gereja di masing-masing wilayah.

"Permintaan dari seluruh Indonesia belum masuk semua, namun dari DKI saja yang masuk ada 49 titik. Semaksimal mungkin akan kami layani," kata Nusron.

Hal itu dikatakan Nusron dalam jumpa pers di kantor GP Ansor, Jl Kramat Raya, Jakarta, Kamis (22/12/2011) seperti rilis yang diterima redaksi. Hadir juga Sekjen KWI, Romo Benny Susetyo, Sekjen PGI, Jerry Sumampouw dan putri Gus Dur, Alissa Wahid.

Nusron mengatakan, jumlah personel Banser akan disesuaikan dengan tingkat kesensitifan daerah masing-masing. Daerah yang dianggap sensitif seperti Jabotabek, Yogyakarta, Solo, Malang, Jember dan Surabaya.

"Kalau daerah yang sensitif personel Banser akan lebih banyak. Jika tidak ada permintaan dari gereja, kita juga tetap memantau dari jauh. Prinsipnya, kita lakukan early warning system," kata Nusron.

Dia menambahkan, khusus di Kota Bogor, Banser akan memusatkan bantuan keamanan di GKI Yasmin. Organ kepanduan organisasi sayap Nahdlatul Ulama itu juga akan membuka posko yang berlokasi tak jauh dari gereja.

"Seandainya jemaat ibadah di trotoar, di situ juga posko akan kita dirikan," ujarnya.

Alissa menjelaskan, bantuan keamanan Banser mencerminkan sifat NU yang berlandaskan ahlussunnah wal jamaah. Dia juga mengingatkan, pengamanan utama yang dilakukan aparat dalam perayaan Natal adalah kewajiban negara.

"Negara wajib menjamin pelaksanaan ibadah warga negara," ujar Alissa.

Romo Benny mengatakan, bantuan keamanan Banser ini merupakan wujud persaudaraan sejati yang digelorakan Gus Dur sejak 1996. Dia juga mengingat jasa Yanto, personel Banser, yang mengeluarkan bom pada malam Natal tahun 2000 dari sebuah gereja di Mojokerto, yang akhirnya menewaskan dirinya sendiri.

"Yanto adalah pahlawan kemanusiaan," kata Benny.

Menurut Benny, bantuan Banser pada perayaan Natal merupakan tradisi mulia yang menerobos kebekuan umat beragama selama ini. Hal yang sama juga dilakukan umat Kristiani di Indonesia Timur pada salat Idul Fitri.

"Ini tradisi mulia di mana kerja sama menjadi nyata," ujarnya.

Jerry mengatakan, bantuan keamanan Banser pada perayaan Natal lebih dari sekedar tradisi. Namun, juga kebutuhan nyata di tengah rasa keamanan yang mahal bagi warga negara negara dalam menjalankan ibadah.




Perhatian :Bos? pilih aja yang bisa jadi inspirasimu, bos mau meng copy? silahkan gratiiiis, mau pasang iklan? Boleh (gak gratis) he he he

0 komentar:

Posting Komentar